Logo Guide

   Logo guide atau pedoman logo adalah dokumen yang berisi tentang desain logo. Jika seorang desainer diminta membuat sebuah logo, biasanya desainer tersebut juga menyertakan logo guide saat pekerjaannya sudah selesai. 

   Isi dari logo guide mencakup detail desain, makna logo, cara penggunaan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan logo untuk penggunaan kedepannya. Fungsinya adalah agar logo yang dibuat tetap menjadi logo sebuah brand saat digunakan. 

   Contoh mudahnya adalah penempatan logo pada background gelap atau terang, saat logo dipakai untuk kemasan, ukiran, dan sebagainya. Pemilik logo tidak perlu pusing dan bertanya kepada desainer karena sudah ada logo guide. 

   Selain pedoman penggunaan logo, pada logo guide biasanya disertai dengan beberapa tips dan keterangan mengenai kecocokan logo yang dibuat dengan brand. 

   Selain logo guide, desainer biasanya membuat dokumen yang menjelaskan tentang hasil kerjanya seperti design guide. 

Apa itu saturasi warna

   Dalam bidang penarafan warna dan asas-dasar warna, perbedaan kepekatan warna muncul saat dibandingkan dengan keamatan kecerahan warna tertentu. 

 

   Kata Saturation secara bahasa memiliki arti pembasahan, yaitu dimana sebuah warna berubah sehingga warna menjadi kontras jika ditingkatkan. Saturation adalah intensitas dari hue. Oleh karena itu warna-warna dasar yang terang adalah warna dengan intensitas saturation tinggi. Sedangkan warna pastel/muda adalah warna dengan intensitas saturation rendah.

   Cara mudah untuk melihat sebuah saturasi warna adalah kepekatan warna tersebut, semakin mencolok dan pekat makan semakin tinggi saturasinya. Sebaliknya semakin pudar kearah abu atau putih makan semakin rendah saturasinya. 

   Pengaturan saturasi warna biasanya digunakan oleh desainer grafis dan editor dalam hal yang beragam, pembuatan efek dan objek, serta manipulasi filter dan efek foto. 

   Penggunaan saturasi biasanya digunakan untuk mengatur suasana sebuah foto, video, atau desain. Hal ini karena warna yang berubah saturasinya juga dapat merubah makna dan bentuk pesan dalam warna itu sendiri. 

Apa itu 3D modeling

   Dalam grafika komputer, 3D modeling adalah proses mengembangkan representasi matematis dari setiap permukaan suatu objek ke dalam ruang tiga dimensi melalui perangkat lunak khusus. Produk yang dihasilkan disebut model 3D.

   Software yang biasanya digunakan dalam 3D modeling diantaranya ada sketchup, blender, maya, dan lainnya. Software-software yang disebutkan rata rata memiliki fitur yang sangat lengkap dalam 3D modeling. 

   Dalam 3D modeling, sebuah ruang dalam kanvas proyek software dapat diisi dengan objek yang nantinya dapat diubah dan diedit. Selain diubah dan diedit bentuknya, beberapa software dapat menganimasikan objek 3D yang sudah dibuat dengan memberikan titik dan garis tulang pada objek untuk dasar gerakannya. 

   Selain mengubah bentuk dari objek, pada 3D modeling juga dapat menumpuk banyak objek dan diberi tekstur. Setelah semuanya dirasa sudah siap makan project dapat diambil gambarnya ataupun video lalu diproses rendering. Setelah selesai nanti jadilah hasil akhir dari 3D model yang sudah dibuat. 

Orientasi kanvas dalam multimedia

   Orientasi kanvas dalam multimedia yang dimaksud di sini adalah ukuran sebuah halaman atau layar dari sebuah media. Hal ini menyangkut ukuran foto, video, maupun project desain. 

   Orientasi yang tersedia biasanya memiliki perbandingan antara sisi sisinya, contohnya 1:1, 16:9, dan 3:4. Ukuran ukuran tersebut dapat dikategorikan ke dalam orientasi potrait atau landscape berdasarkan panjang sisi panjng dan lebar. 

   Adanya orientasi kanvas dapat mempermudah fotografer maupun desainer grafis untuk menentukan isi dari kanvasnya. Contohnya ukuran 1:1 yang memiliki bentuk persegi dapat diisi dengan hal yang beragam, atau ukuran 9:16 yang berbentuk persegi panjang dapat digunakan untuk foto pemandangan. 

   Orientasi yang ada dapat disertai dengan format media yang beragam, mulai dari format media dan format ukuran. Ukuran dari orientasi bisa beragam tergantung dari pembuatannya. 

Apa itu resolusi gambar

   Resolusi dalam multimedia pada umumnya mengacu pada jumlah piksel yang dapat ditampilkan secara horizontal dan vertikal. Ketajaman gambar di layar tergantung pada resolusi dan ukuran layar. Semakin banyak piksel makan semakin jernih dan detail pula gambar yang ada. 

   Resolusi ada salam setiap format piksel sebuah media, berbeda dengan format vektor yang tidak memiliki resolusi piksel. Dengan adanya resolusi, sebuah gambar dapat dikategorikan kualitasnya diantaranya SD, HD, FHD, UHD, dan 4K.

   Resolusi selain pada foto atau video juga terdapat pada desain, jika desain di export dengan format yang memiliki resolusi piksel makan otomatis hasilnya juga memiliki resolusi piksel sesuai ukuran kanvas di awal pembuatan desain. 

Storyboard dan fungsinya

   Storyboard atau papan cerita adalah salah satu cara alternatif untuk mensketsakan kalimat penuh sebagai alat perencanaan. Storyboard menggabungkan alat bantu narasi dan visualisasi pada sebuah media sehingga naskah dan visual terkoordinasi. 

    Isi dari storyboard sendiri biasanya berisi jabatan atau detail yang akan diambil dari naskah berdasarkan alurnya. Isi storyboard mencakup contoh visualisasi atau gambar, dialog atau cuplikan naskah, dan keterangan. 

   Dalam storyboard terdapat panel-panel yang nantinya akan dieksekusi satu persatu, dan dalam satu panel biasanya mencakup beberapa scene. 

    Biasanya storyboard dibuat dalam proses produksi suatu film. Tapi tidak hanya film saja yang dapat memiliki storyboard, contoh lainnya ada periklanan, video singkat, dan sebagainya. 

    Jadi fungsi storyboard secara umum adalah untuk menjabarkan naskah, merupakan bagian sebuah produksi dan memberikan penjelasan tentang gambar yang akan diambil. 

Mengenal Background

   Background adalah sesuatu yang dapat berupa warna, corak, maupun media yang menjadi latar belakang suatu hal. Tujuan background sendiri adalah untuk menciptakan suasana hingga memperindah. 

   Dengan adanya background, biasanya dapat mempengaruhi keberadaan objek utama. Untuk mendapatkan komposisi yang pas, terkadang background diberi efek blur. 

   Background dapat ditemui di berbagai media seperti foto, video, desain, dan lainnya. Background pada berbagai media membawa fungsi dan jenis yang berbeda-beda. 

   Bentuk background dapat beragam, mulai dari detail dan sebagainya. Background yang simple biasa digunakan untuk menonjolkan objek utama, sedangkan yang kompleks digunakan untuk menambah suasana

Mengenal Multimedia

   Multimedia adalah komputer untuk menyajikan dan menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio, dan video dengan alat bantu (tool) dan tautan (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi, berinteraksi, berkarya, dan berkomunikasi.

   Multimedia adalah gabungan dari berbagai media untuk menyampaikan informasi. Contoh media penyampaian informasi yang dimaksud adalah teks, gambar, foto, video, musik, bahkan animasi.

   Multimedia merupakan salah satu Kompetensi Keahlian di SMK, pada Program Keahlian Teknik Komputer dan Informatika, Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan Komunikasi. Lalu, apa saja yang dipelajari di dalam multimedia? Belajar multimedia di SMK berarti kita belajar bagaimana menyajikan data dalam bentuk suara, animasi, teks, gambar, maupun video. Materi Jurusan Multimedia di SMK mengharuskan kita menggunakan berbagai macam tools, seperti Adobe After Effect, CorelDraw, Freehand, Adobe Photoshop, atau yang lain.

   Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini, teknik pemasaran pun semakin beragam. Media digital terutama semakin digemari sehingga peluang kerja di bidang multimedia pun semakin terbuka, tak terbatas pada media cetak saja. Hal ini dikarenakan dengan terus berkembangnya hal-hal di dalam Multimedia itu sendiri yang terus membuka peluang kerja yang lebih banyak. 

Fotografi Jurnalistik

   Fotografi jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita. Foto jurnalistik sekarang sering hanya merujuk gambar-gambar diam, meskipun dalam beberapa kasus istilah tersebut juga merujuk kepada video yang digunakan dalam jurnalisme penyiaran. 

   Foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar-gambar dalam rangka mengabarkan sebuah berita.

   Foto dalam fotografi jurnalistik memiliki etika yang harus ditepati, diantaranya adalah foto harus lengkap dan memotret atau merekam subyek sesuai dengan konteks, Menghindari stereotip individu dan kelompok, mengenali dan bekerja untuk menghindari efek bias dari pemaknaan oleh diri sendiri ketika bekerja. Perlakukan semua subjek dengan hormat dan bermartabat. 

   Fungsi dari Fotografi jurnalistik adalah untuk melengkapi teks berita dan meningkatkan daya tariknya. Tidak hanya itu, foto ini juga penting untuk memperkuat bukti kejadian dalam berita yang disampaikan. Fungsi lain dari foto jurnalistik adalah untuk memberikan informasi, meyakinkan, memberi penjelasan tambahan, dan juga untuk menghibur pembaca.

   Fotografi jurnalistik mencakup fungsi-fungsinya dalam jurnalisme sebagai peransn yang cukup penting. Biasanya fotografer jurnalistik mendapatkan tugas yang penting agar foto berita atau jurnal yang akan diambil menjadi sesuai fungsinya. 

Tentang Adobe After Effect

   Adobe After Effects adalah software yang dikembangkan oleh Adobe, digunakan untuk film dan post produksi pada video. Pada awalnya merupakan sebuah software dari Macromedia yang sekarang sudah menjadi salah satu produk Adobe. 

   Awalnya After Effect dikembangkan pada tahun 1993.Pengembanga aslinya, membuat dua versi dengan beberapa fungsi yang memungkinkan pengguna untuk menggabungkan dan mengubah layer. Versi pertama ini hanya tersedia di komputer macintosh, yang dibuat oleh Apple.

   Pada bulan Juli tahun 1993, After Effects kemudian diakuisisi oleh Aldus Corporation dengan versi 2.0. Pada tahun 1994, Adobe Inc. mengambil alih software dengan mengakuisisinya dengan versi pertama Adobe yaitu 3.0. Hingga saat ini Adobe terus menciptakan banyak perkembangan dari After Effects. 

   Adobe after effects memiliki fungsi yang mirip dengan Adobe premiere pro, yaitu borfukus untuk pengeditan video. Adobe After Effect adalah perangkat lunak yang digunakan untuk animasi, efek visual, dan pengkomposisian gambar bergerak. Aplikasi ini banyak digunakan untuk pembuatan film, video televisi, dan video web.

   Hingga saat ini Adobe after effects masih menjadi salah satu pilihan utama para editor dengan terus berkembangnya dan banyaknya versi dari Adobe after effects ini. 

Hari Perfilman Nasional

   Hari perfilman nasional diperingati setiap 30 maret. Tanggal tersebut diambil dari saat pertama syuting film "Darah dan Doa", karya bapak perfilman Indonesia Usmar Ismail pada tahun 1950.

   Hari Film Nasional dirayakan sebagai momen untuk mengapresiasi karya-karya terbaik yang dilahirkan industri film Indonesia. Peringatan hari film nasional tentunya tak luput dari peran penting Usmar Ismail. Setelah membuat lebih dari 30 film, film Darah dan doa yang rilis pada tahun 1950 ditetapkan sebagai tanda kebangkitan perfilman nasional. 

   Film darah dan doa dintadai sebagai tanda kebangkitan perfilman nasional karena film ini merupakan film pertama yang disutradarai orang dan perusahaan Indonesia serta dinilai sebagai film lokal pertama yang bercirikan Indonesia. Peringatan ini diresmikan oleh B.J. Habibie pada 30 Maret 1999 melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 25 Tahun 1999 tentang Hari Film Nasional yang ditetapkan.

   Peringatan Hari perfilman nasional ini dibuat dalam upaya meningkatkan kepercayaan diri, motivasi para insan film Indonesia serta untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat film Indonesia secara regional, nasional dan internasional.

Visual Effect Dalam Film

   Visual Effects adalah proses di mana pencitraan dalam membuat, atau memanipulasi diluar konteks dari rekaman peran hidup dalam pembuatan film. Visual effect mampu menciptakan sebuah gambaran yang realistis yang nantinya dapat dipadukan dengan hasil rekaman peran hidup yang tadinya diambil secara langsung. 

   Visual effects merupakan teknik yang umum dipakai dalam industri film, televisi, dan animasi. Visual effects ini menambahkan proses manipulasi khusus yang tidak membutuhkan pengambilan gambar melalui shooting. Jadi, Visual effects biasanya dibuat setelah proses shooting atau dikerjakan bersamaan saat shooting oleh tim khusus lainnya. 

   Ada beberapa fungsi dan tujuan visual effects, yang pertama adalah pencegahan cedera oleh aktor apabila setelah dipertimbangkan akan berkemungkinan cedera jika melakukan shooting secara langsung. Visual effects membantu pembuatan film dengan mengurangi adegan yang berbahaya karena dapan dibuat dengan manipulasi dan editing. 

   Yang kedua adalah efisiensi dalam penggunaannya, dengan berkembangnya teknologi dalam perfilman, pembuatan Visual effects sudah mencapai sebuah titik yang sangat bagus. Visual effects dapat memperlihatkan hasil yang sangat bagus, realistis sehingga walaupun disambung dengan adegan real, visual effects tetap memberi audiens gambaran yang cocok. 

   Yang ketiga, pada beberapa kasus, penggunaan Visual effects dapat memberikan lebih banyak keuntungan dengan penghematan budget pembuatan film, misalnya dibandingkan dengan membuat kostum yang detail atau panorama perkotaan dengan miniatur, menggunakan visuak effects jauh lebih mudah dengan adanya tenaga kerja dan skill skill yang terlatih. Harganya juga dapat menjadi pertimbangan untuk memilih menggunakan Visual effects. 

   Dengan banyaknya genre dan ide yang muncul dalam perfilman, teknologi selalu berkembang menyertainya. Kebutuhan dalam membuat film yang sesuai dengan keinginan juga terus terpenuhi, dengan adanya Visual effects orang-orang dapat menonton film dengan sajian Visual yang menarik. Entah itu efek dalam pengambilan gambar, penambahan manipulasi Visual, adegan dan ilusi yang tidak masuk akal, dan lainnya. Dengan berkembangnya Visual effects pula dunia perfilman selalu berputar dan tidak pernah mati. 

Perbedaan UI dan UX

   UI (User Interface) adalah tampilan yang mengedepankan atau berfokus pada elemen antarmuka yang tampak secara visual seperti topografi, warna, ilustrasi, dan lain-lain. Sedangkan UX (User Experience) berfokus pada pengalaman pengguna, bisa berupa kenyamanan dan servis ketika pengguna masih menggunakan produk. 

   Perbedaan UI dan UX dapat diuraikan menjadi beberapa bagian, yang pertama adalah fungsi/tujuan desainnya. Seperti yang sudah disebutkan diawal bahwa UI memfokuskan pada tampilan sedangkan UX berfokus pada pengalaman. 

   Yang kedua adalah proses pembuatan desainnya, pada UI riset dan referensi yang digunakan diambil untuk memperoleh hasil akhir yang memiliki tampilan yang baik. Sedangkan pada UX riset dan referensinya berdasarkan dari Pengalaman-pengalaman pengguna untuk mencapai hasil desain dengan penggunaan ternyaman. 

   Yang ketiga adalah komposisi dalam desainnya, dalam UI komponen yang terkandung biasanya berupa tampilan yang enak dilihat, bisa berupa icon, animasi, warna, bentuk, dan lainnya. Sedangkan dalam UX, desain menampilkan komponen produk seperti fitur-fitur, layanan, dan lainnya. 

   Dengan banyaknya perbedaan antara UI dan UX, maka proses pembuatannya juga dilakukan oleh pelaku yang berbeda. Skill yang dibutuhkan untuk membuat UI dan UX juga berbeda. Untuk desainer UI, skill yang dibutuhkan berupa desain grafis, desain branding, creative thinking, dan convergent thingking. Sedangkan untuk desainer UX, dibutuhkan skill riset, analytical thingking, problem solving, critical thingking, dan creative thingking.